Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Runtuhnya Kerajaan Majapahit – Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar yang pernah berdiri di Nusantara pada abad ke-13.

Meskipun tidak termasuk dalam sejarah sebagai kerajaan tertua di Indonesia, namun Kerajaan Majapahit disebut-sebut sebagai kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah di Nusantara dan bahkan mancanegara.

Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya yang mana ia merupakan menantu Raja Kertanegara dari Singosari. Ia dinobatkan menjadi raja Majapahit pada tahun 1293 Masehi yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M).

5 Faktor Utama Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Sumber Gambar: blue.kumparan.com

Terkenal dengan Sumpah Palapa-nya yang sangat melegenda, Kemaharajaan Majapahit di bawah pimpinan Mahapatih Gajah Mada berhasil menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara serta mengantarkan Majapahit ke masa kejayaan dengan rajanya yang kala itu di pimpin oleh Hayam Wuruk.

Tercatat lebih dari 98 kerajaan bernaung di bawah kekuasaan Majapahit baik itu dari kerajaan yang ada di Nusantara hingga mancanegara.

Penyebab utama runtuhnya kerajaan ini hingga kini masih menjadi perbincangan di kalangan para ahli. Banyak perbedaan yang menyebut mengenai berakhirnya Kemaharajaan Majapahit.

Namun banyak juga yang menyimpulkan bahwa Kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1400 saka (1478 M). Keruntuhannya ini disimpulkan dalam Candrasengakala “sirna ilang kertaning bhumi”.

Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Majapahit, di bawah ini akan kami jelaskan mengenai 5 faktor utama yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Majapahit yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Meninggalnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Ya, kedua tokoh tersebut merupakan dua tokoh yang berperan sangat penting dalam kejayaan Kerajaan Majapahit di Nusantara. Namun setelah keduanya meninggal, kejayaan kerajaan ini berangsur-angsur meredup.

Disebutkan bahwa setelah Gajah Mada wafat, Hayam Wuruk menjadi bimbang. Berdasarkan sejarah, Hayam Wuruk sampai meminta saran kepada ibu, kedua adik serta kedua iparnya untuk mendiskusikan siapa yang pantas untuk menggantikan kedudukan sang Patih.

Akan tetapi setelah melakukan perundingan, Hayam Wuruk tidak juga menemukan pengganti yang pantas untuk menggantikannya.

Saking sedihnya akibat Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk tidak menunjuk Mahapatih baru untuk menggantikannya sehingga posisi tersebut ia pegang sendiri hingga beliau meninggal dunia.

Bukan hanya sampai disitu, akibat meninggalnya Gajah Mada dan juga Hayam Wuruk, beberapa wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Majapahit pada akhirnya mulai melepaskan diri.

2. Perang Saudara atau Perang Paregreg (1405-1406)

Sepeninggal Hayam Wuruk, terjadilah perebutan kekuasaan untuk menggantikannya hingga mengakibatkan perang saudara atau lebih dikenal dengan nama Perang Paregreg antara Wikramawardhana melawan Bhre Wirabuhi.

Wikramawardhana merupakan suami dari putri Hayam Wuruk dari permaisuri yang bernama Kusumawarhani. Sedangkan Bhre Wirabhumi merupakan putra Hayam Wuruk yang dihasilkan dari istri selir.

3. Banyak Wilayah Kekuasaan yang Melepaskan Diri dari Majapahit

Meski setelah Hayam Wuruk wafat, Kerajaan Majapahit tetap memiliki raja, namun karena kepemiminannya tidak ada yang mampu menandingi Hayam Wuruk dan Gajah Mada, maka hal tersebut menyebabkan kewibawaan dan pengaruh Kerajaan Majapahit memudar.

Hal inilah yang membuat banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Majapahit pada akhirnya kehilangan kepercayaan sehingga mereka lebih memilih untuk melepaskan diri.

4. Pengaruh Perkembangan Islam

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kemunduran Majapahit adalah mulai berkembangnya agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa sehingga secara tidak langsung mengurangi dukungan terhadap Kerajaan Majapahit.

5. Serangan dari Kerajaan Demak

Meskipun dalam sejarah kerajaan Islam di Jawa,  Demak menjadi bagian dari Majapahit, namun Demak telah menjadi sebuah kerajaan yang berlandaskan Islam.

Hal tersebutlah yang mendorong Demak untuk dapat melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit dan mendirikan kerajaan sendiri yang berlandaskan Islam hingga di kemudian hari Kesultanan Demak berbalik menyerang Kerajaan Majapahit.

Berdirinya Kerajaan Majapahit

Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Sumber Gambar: diadona.id

Kerajaan Majapahit didirkan oleh Raden Wijaya yang mana ia setelah menjadi raja diberi gelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309).

Nama Majapahit sendiri berasal dari kata “buah maja yang memiliki rasa pahit” yang mana buah tersebut banyak ditemukan di daerah hutan di mana kerajaan ini berdiri.

Pada awalnya, Majapahit berpusat di Mojokerto, namun pada masa Jayanegara, ibukota dari kerajaan ini dipindahkan ke Triwulan, hingga pada tahun 1456 Masehi, ibukota Majapahit kembali dipindahkan ke Kediri.

Baca Juga : Kerajaan Pajajaran

Silsilah Raja Majapahit

Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Sumber Gambar: theinsidemag.com

Kerajaan Majapahit berdiri hampir mencapai 2 abad. Adapun beberapa raja yang pernah menduduki tahta tertinggi di Kerajaan Majapahit adalah:

  • Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang berkuasa pada tahun 1293-1309 M
  • Jayanegara, berkuasa pada tahun 1309-1328 M
  • Tribuana Tunggadewi, menjadi raja Majapahit pada tahun 1328-1350 M
  • Hayam Wuruk, raja yang berhasil membawa Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaan dengan di dampingi oleh Mahapatih Gajah Mada. Berkuasa pada tahun 1350-1389 M
  • Kusumawardani Wikramawardhana, melanjutkan kepemimpinan Raja Hayam Wuruk pada tahun 1389-1399 M
  • Suhita di tahun 1399-1429 M
  • Bhre Tumapel atau Kertawijaya, menjadi raja Majapahit pada tahun 1447-1451 M
  • Rajasawardhana, berkuasa di Majapahit pada tahun 1451-1453 M
  • Purwawisesa, raja Majapahit pada tahun 1456-1466 M
  • Kertabumi, raja Kerajaan Majapahit yang berkuasa pada tahun 1466-1478 M

Meskipun setelah Raja Hayam Wuruk meninggal, pergantian kekuasaan di kerajaan ini masih terus berlanjut, namun tetap tidak ada yang mampu menandingi kekuatannya yang dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada untuk memerintah Kerajaan Majapahit.

Hingga pada akhirnya Kerajaan Majapahit benar-benar runtuh setelah diserang oleh Kesultanan Demak pada tahun 1478 Masehi. Kala itu, Kesultanan Demak dipimpin oleh Pati Unus yang berhasil menduduki Majapahit untuk kemudian mengambil alih pemerintahan.

Itulah penjelasan singkat mengenai 5 faktor utama runtuhnya Kerajaan Majapahit. Meski telah lama runtuh, namun kebesaran dari Kerajaan Majapahit hingga saat ini masih dapat dirasakan baik itu dari peninggalan-peninggalan maupun sejarahnya.

Leave a Reply