Sejarah Kerajaan Pajang

Sejarah Kerajaan Pajang – Dapat dikatakan, jika perkembangan Islam di tanah Jawa tidak terlepas dari sejarah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Sementara itu, sejarah berdirinya Kerajaan Pajang pada mulanya berawal dari kekacauan politik di kerajaan Demak, tepatnya setelah Sultan Trenggono (Raja Demak ke-3) wafat.

Kekacauan ini disebabkan oleh pertempuran antara Arya Penangsang dengan Joko Tingkir (Adipati Pajang), yang mana Joko Tingkir adalah menantu dari Sultan Trenggono.

Baca Juga : Kerajaan Islam Tertua di Indonesia

Sejarah Singkat Berdirinya Kerajaan Pajang

Sejarah Kerajaan Pajang
Sumber Gambar: www.arcgis.com

Pertempuran yang terjadi di Kerajaan Demak akhirnya dimenangkan oleh Jaka Tingkir sehingga pada akhirnya Jaka Tingkir memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Demak ke daerah Pajang.

Setelah itu, Jaka Tingkir disahkan oleh Sunan Giri sebagai sultan pertama di Kerajaan Pajang. Sebelum Jaka Tingkir mendirikan Kerajaan Pajang, ia sudah menjabat sebagai penguasa daerah Pajang, tepatnya pada masa Sultan Trenggono.

Sehingga banyak yang mengatakan bahwa Kerajaan Pajang dinilai sebagai lanjutan dari Kerajaan Demak. Letak dari kerajaan ini berada di daerah Kertasura serta menjadi kerajaan Islam pertama yang terletak di daerah pedalaman Pulau Jawa.

Adapun usia dari kerajaan ini terbilang cukup singkat, hal ini terjadi karena munculnya kerajaan Islam baru yang juga terletak di Jawa Tengah, yaitu Kerajaan Mataram Islam.

Pada masa awal berdirinya kerajaan ini, tepatnya pada tahun 1568 Masehi, wilayah kekuasaan Pajang mulanya hanya meliputi sebagian Jawa Tengah saja, ini terjadi karena setelah kematian Sultan Trenggono, banyak wilayah di Jawa Timur yang melepaskan diri.

Namun di tahun yang sama, Sultan Hadiwijaya dan para Adipati Jawa Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Pada pertemuan itu, para adipati yang berasal dari Jawa Timur bersepakat untuk mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-negeri Jawa Timur.

Hal itu yang menjadi bukti sah bahwa Kerajaan Pajang telah berdiri. Setelah itu, Kerajaan Pajang mulai melakukan ekspansinya ke beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Setelah berkuasa dalam kurun waktu 1568-1587 Masehi, Kerajaan Pajang mencapai masa kejayaannya di masa raja pertama, yaitu Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir.

Namun tidak lama setelah Sultan Hadiwijawa wafat, tepatnya pada tahun 1582 Masehi, kerajaan ini pada akhirnya mengalami masa disintegrasi.

Raja-Raja di Kerajaan Pajang

Sejarah Kerajaan Pajang
Sumber Gambar: lamonganoke.files.wordpress.com

Sejak awal berdiri hingga keruntuhannya, Kerajaan Pajang tercatat pernah dipimpin oleh 3 sultan, diantaranya adalah:

1. Jaka Tingkir atau Hadiwijaya. Pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang.

2. Arya Pangiri atau Ngawantipura, raja kedua di Kerajaan Pajang.

3. Pangeran Benawa atau dikenal dengan nama Prabuwijaya adalah raja ketiga sekaligus menjadi raja terakhir di Kerajaan Pajang.

Pemberontakan Mataram

Wilayah Mataram dan Pati merupakan dua hadiah dari Hadiwijaya untuk siapa saja yang mampu menumpas Arya Penangsang di tahun 1549. Berdasarkan laporan resmi peperangan, Arya Penangsang akhirnya tewas setelah di keroyok oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi.

Karena berhasil mengalahkan Arya Penangsang, akhirnya Ki Penjawi diangkat sebagai penguasa Pati, tepatnya dimulai pada tahun 1549.

Sementara itu, Ki Ageng Pemanahan baru mendapatkan jatahnya di tahun 1556 berkat bantuan dari Sunan Kalijaga. Ini disebabkan Karena Hadiwijaya mendengar ramalan Sunan Prapen bahwa di tanah Mataram akan lahir kerajaan Islam yang lebih besar dari Kesultanan Pajang.

Hingga pada akhirnya ramalan tersebut menjadi kenyataan tepatnya ketika Mataram dipimpin oleh Sutawijaya yang mana beliau adalah putra dari Ki Ageng Pemanahan dan tokoh Sutawijaya inilah yang sebenarnya membunuh Arya Penangsang.

Dibawah pimpinan Sutawijaya, daerah Mataram semakin hari semakin maju dan berkembang.

Tepat pada tahun 1582 Masehi, terjadilah perang antara Pajang dan Mataram disebabkan oleh Sutawijaya yang membela adik iparnya yaitu Tumenggung Mayang yang terkait dengan hukum buang ke Semarang oleh Hadiwijaya.

Meskipun pasukan Pajang berjumlah lebih besar, namun peperangan tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh pihak Mataram.

Keruntuhan Kerajaan Pajang

Sejarah Kerajaan Pajang
Sumber Gambar: www.10travlr.com.au

Setelah Hadiwijaya wafat, terjadilah persaingan untuk memperebutkan tahta tertinggi di Kerajaan Pajang dimana yang memperebutkannya adalah Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.

Namun pada akhirnya, Arya Pangiri lah yang di daulat menjadi raja kedua di kerajaan ini karena didukung oleh Panembahan Kudus yang berhasil naik tahta pada tahun 1583.

Masa pemerintahan Arya Pangiri ini hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram hingga mengakibatkan kehidupan rakyat Pajang terabaikan.

Hal inilah yang membuat Pangeran Benawa yang sebelumnya telah tersingkir ke Jipang merasa iba dan prihatin. Pada tahun 1586, akhirnya Pangeran Benawa memutuskan untuk bersekutu dengan Sutawijaya untuk menyerbu Pajang.

Meski sebelumnya pada tahun 1582 Sutawijaya berselisih dan memerangi Hadiwijaya, namun Pangeran Benawa tetap menganggapnya sebagai saudara.

Sampai pada akhirnya perang antara Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir dengan kekalahan Arya Pangiri. Setelah itu, Arya Pangiri dikembalikan ke daerah asalnya yaitu Demak dan Pangeran Benawa dipilih menjadi raja Pajang yang ketiga.

Masa pemerintahan Pangeran Benawa di Kesultanan Pajang berakhir pada tahun 1587. Sejak berakhirnya pemerintahan Pangeran Benawa, Kesultanan Pajang tidak memiliki putra mahkota sehingga Pajang pada akhirnya menjadi negeri bawahan Kerajaan Mataram Islam.

Setelah menjadi negeri bawahan Mataram, Pajang dipimpin oleh seorang bupati dimana yang menjadi bupati pertamanya adalah Pangeran Gagak Baning atau adik dari Sutawijaya.

Sementara itu, Sutawijaya mendirikan Kerajaan Mataram Islam dimana beliau di daulat sebagai raja pertama dengan gelar Panembahan Senopati.

Itulah pembahasan singkat mengenai sejarah Kerajaan Pajang, kerajaan Islam pertama di Jawa yang terletak di pedalaman. Semoga pembahasan ini bermanfaat.

Leave a Reply