Sejarah Islam di Indonesia – Islam merupakan agama terbesar yang dianut oleh bangsa Indonesia. Hal ini karena di dalam pertumbuhannya terbilang cukup pesat, cepat dan masif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia.
Sejarah masuknya Islam di Indonesia ini melalui proses yang cukup panjang. Agama Islam pertama kali lahir di kota Mekkah, Arab Saudi. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, Islam telah disebarluaskan ke berbagai negeri.
Bahkan setelah Nabi Muhammad SAW wafat, syi’ar Islam tetap terus dilakukan oleh para khalifah dan para pemimpin Dinasti Islam sepeninggal Rasulullah SAW.
Baca Juga: Keragaman Budaya Indonesia
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Agama Islam pertama kali dikenalkan di Nusantara yaitu terjadi pada masa Dinasti Umayyah yang mendirikan pangkalan dagang pertama yang terletak di pantai barat Sumatra.
Sejak dahulu, Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah sehingga banyak para pedagang dari berbagai penjuru dunia yang berkunjung ke Indonesia.
Para pedagang ini memiliki latar belakang kepercayaan yang berbeda-beda, salah satunya adalah pedagang yang berlatar belakang beragama Islam.
Pedagang yang menyebarkan agama Islam dan kebudayaannya di Indonesia ini melalui proses yang damai sehingga para raja dan rakyatnya dapat menerimanya dengan baik.
Selain melalui jalur perdagangan, Islam masuk ke Indonesia juga melalui beberapa jalur lainnya, seperti jalur perkawinan, pendidikan dan budaya.
Pada umumnya, terdapat tiga teori yang menjelaskan awal mula Islam masuk ke Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Arab dan teori Persia.
Teori Gujarat
Teori pertama masuknya Islam pertama kali adalah teori yang berasal dari Gujarat India yang dikemukakan oleh para peneliti di Belanda, seperti Snouck Hurgronje, Pijnappel dan Moquette.
Berdasarkan teori ini diceritakan bahwa pada masa itu orang-orang Islam yang berasal dari Arab melakukan perjalanan ke Gujarat, India.
Didaerah tersebut, Islam dengan mazhab Syafi’i berkembang dimana yang mengajarkannya adalah orang-orang tersebut yang berasal dari Arab.
Setelah itu, orang-orang Gujarat membawanya ke Indonesia. Proses ini terjadi dengan damai karena pada masa itu mereka memiliki hubungan dagang dengan Nusantara sehingga Islam sedikit demi sedikit menyebar diantara para kaum pedagang.
Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa mazhab di Indonesia dan Gujarat memiliki kesamaan yaitu mazhab Syafi’i.
Selain itu, Moquetta juga menulis bahwa masuknya Islam ke Indonesia dari Gujarat ini diperkuat dengan ditemukannya batu nisan miliki Sultan Malik Al-Saleh di Pasai. Batu nisan dengan model serupa ini ternyata juga ditemukan di Semenanjung Malaya dan Gresik.
Teori Mekkah
Sementara itu, teori Mekkah menyebut bahwa Islam masuk ke Nusantara terjadi pada abad pertama Hijriah atau pada abad ke-7 Masehi. Pada teori ini, seorang Ulama Buya Hamka menjelaskan bahwa Islam berasal dari tanah Arab atau Mesir yang dibawa oleh para kaum musafir yaitu kaum Sufi.
Ternyata kaum Sufi juga pernah diungkapkan oleh A. H Jhons bahwa mereka sering mengembara ke berbagai tempat di dunia untuk mendirikan suatu kumpulan atau tarekat.
Buya juga menuliskan dalam bukunya Membongkar Kejumudan: Menjawab Tuduhan-Tuduhan Salafi Wahhabi. Didalam bukunya ini menjelaskan bahwa Gujarat merupakan tempat singgah sementara para pedagang yang berasal dari Arab sebelum akhirnya masuk ke Indonesia.
Teori Persia
P.A Hosein Djajadiningrat menjelaskan bahwa teori sejarah Islam di Indonesia dari Persia berdasarkan alasan banyaknya persamaan budaya Islam Indonesia dengan Persia.
Beberapa contohnya adalah seperti peringatan 10 Muharram atau Assyura dalam memperingati syahidnya Husain terdapat di kedua negara tersebut. Selanjutnya adalah dalam penggunaan ejaan membaca huruf Arab antara orang Indonesia dan Persia juga memiliki kesamaan.
Kesamaan lainnya adalah terdapat pada ajaran Syaikh Siti Jenar dengan ajaran sufi Iran Al-Hallaj yang berkembang dalam bentuk puisi. Adapun teori ini juga menjelaskan bahwa Islam Persia membawa pengaruh di dalam perkembangan mazhab Syafi’i yang dianut oleh umat muslim di Nusantara.
Perkembangan Islam di Nusantara semakin pesat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Nah, perkembangan kerajaan di Nusantara ini berlangsung antara abad ke-13 hingga abad ke-18 dimana kerajaan-kerajaan ini dibagi berdasarkan lokasi pusat pemerintahannya yaitu di Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku.
Berdasarkan Sejarah, kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak, disusul dengan berdirinya Kerajaan Samudera Pasai dan beberapa kerajaan-kerajaan Islam lainnya yang pernah berdiri dan berjaya di Indonesia.
Kerajaan-kerajaan tersebut adalah Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram Islam, Kerajaan Makassar, Kerajaan Tidore dan Kerajaan Aceh Darussalam.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai masuknya Islam di Indonesia berdasarkan beberapa teori. Semoga dapat menjadi referensi bagi kamu yang saat ini ingin lebih jauh mengetahui tentang peradaban keberadaan dan sejarah Islam di Indonesia.